#2 MASA KECIL
![]() |
Sahabat di Kampung Seketeng |
Masa
kecil adalah masa yang paling indah, Kita semua tentu pasti pernah melewati
waktu ini. Waktu dimana Kita belajar berjalan, belajar berkomunikasi, belajar
mengenal sekitar. Saya sangat beruntung bisa hidup diantara keluarga besar saya
yang seluruhnya satu kampung itu adalah keluarga Saya. Yaaah saya besar di
pusat kota Sumbawa besar tepatnya di daerah Seketeng. Wilayah ini wilayah yang
strategis di mana di situ ada Lapangan (sekarang alun-alun kota), Pendopo (
tempat rapat kepala daerah), Istana Raja (Dalam Loka) dan Masjid Agung Nurul
huda...Eeeits tidak lupa pula pusat belanja terbesar Sumbawa yakni Pasar
Seketeng. Luaaar biasa!
Di masa
pertumbuhan Saya mempunyai teman2 yang
baik sekali, yang membantu saya bisa lebih akrab dengan sesama bahkan
menghormati orang yang berbeda. Inilah
mereka, mereka merupakan bagian dari hidup saya dan perkembangan Saya sampai
saat ini:
Hilman:
Hilman saputra namanya, dia merupakan sepupu saya karena Ayahnya adalah Adik kandung Ibu saya.
Kami sangat akrab hingga dari kecil kita mempunyai permainan yang sama. Dari
sepeda roda 3 yang dulunya sangat ngtrend dan langka kami mempunyainya~ sejauh
yang saya ingat yang pertama kali di Kampung mempunyai sepeda itu adalah
Hilman...hehehe
Suatu
hari Ayah hilman ; Om Ajo pernah membuat lapangan tenis meja biasa di sebut
ping-pong, itu sekitar tahun 1998/1999 ,
dan kebetulan Kami awam dengan permainan satu ini. Kami hanya bisa melihat
orang bermain bagaimana cara bermain ternyata mainnya gampang. Bola itu jangan
sampai nggak kena bed yang kita pegang., Udah itu aja trus kita main seperti
tim yang saling umpan2 deh...hehehe
Siang
hari yang biasanya Saya waktu itu di wajibkan tidur siang sama Bapak dan Ibu
tetapi berhubung ada kakak ibu; Om Uce datang dari Batam saya coba menemani
beliau saat itu. Beliau waktu itu lagi santai-santai ngobrol di rumah Om Ajo
(rumah keluarga besar Kami) berkata
“Coba kalian main tenis meja, nanti yang menang dapat uang jajan sebesar
Rp.1000” Wah sontak Kita saling bertatapan dengan Hilman, Ayooo dengan semangat
kami bermain pimpong aka tenis meja. Setelah melewati 3 babak saya hanya menang 1x dan Hilman menang 2x jadi yang berhak
mendapatkan duit Rp.1000 itu adalah Hilman. Dan dari sinilah lahir sejarah
bahwa saudara saya ini memiliki skill dan prestasi di bidang tenis
meja/pimpong. Yupp Hilman merupakan Atlit pimpong hingga saat ini, dia sudah
memperoleh banyak gelar juara di tingkat Provinsi dan membawa nama Sumbawa
besar di tingkat nasional. Saya dan
Keluarga besar sangat bangga dengan prestasinya, semoga kelak Kamu mampu
menjadi pelatih dan promotor atlit di
Tana Samawa.
Rian:
Rian adalah seorang teman dia sama besarnya sama Hilman (satu angkatan dan satu
SD juga). Rian ini teman yang periang dan mampu memberi warna dalam sisi
kehidupan penulis, bagaimana tidak... Dia membantu Saya dalam hal membaca doa
habis sholat, hahahha kebetulan Kami satu tempat ngaji. Di balik itu Rian ini
sudah saya anggap saudara sendiri, apabila dia sedih atau mendapat masalah dia
selalu menceritakan ke saya hingga dari situ saya mampu memberi solusi. Selain itu Kami adalah duet yang pas saat main
bola, dia penyerang dan saya gelandang. Seperti duet saviola dan nedved~ hanya
zaman itu saja. Kini Rian bekerja di Kalimantan, dia pasti sangat kangen dengan
tempat dia kecil yaitu Seketeng.hehehehe
Oh iya
hampir lupa Rian merupakan atlet juga, sama seperti Hilman. Mereka berdua
membawa nama Sumbawa di setiap kompetisi
pimpong dan mereka mengajarkan saya bagaimana Kita bersikap professional dan
merasakan persaingan positif untuk maju. Yeaah we’re family brother’s
Dedy:
Biasanya di panggil Dedet , Dia adalah kakak biologis dari Rian hehehe...Yup
Dedet juga teman dekat penulis...teman yang berjiwa enerjik dan semangat pantang
menyerah. Dia mempunyai mimpi menjadi pemusik handal, bagaimana tidak? Dia jago
banget untuk membuat lagu Sumbawa apalagi kalo sudah main gitar hmmm.... lupa
deh sama teman, saat ingat teman hanya bilang “mau nyanyi lagu apa?”
Dedet
mempunyai cinta sejati, yaaah adalah anak kampung sebelah.. Bulan Ramadhan
adalah bulan yang Indah bagi dedet, dia bisa bertemu dengan dambaan hatinya di
Masjid Agung pada saat itu. Bulan puasa bukannya bulan Ibadah, dedet justru
beribadah lewat cinta. Dan syukurnya dia sudah menikah dengan cinta sejatinya
itu. Selamat bro tetap semangat karena jiwa pantang menyerahmu slalu terhiasi
di otakku.
Noval:
Biasanya saya memanggilnya abang Ope` sudah saya anggap sebagai kakak saya
dalam dunia bermain, orangnya kalem dan
selow banget tetapi didalam diamnya dia selalu berfikir yang positif contohnya
mencari rejeki. Pernah dulu sekitar usia 6 tahun (1995) Saya teman-teman kampung dan Bang Ope` mengitari
kota Sumbawa untuk mencari Elak (plastik) , besi bekas,Kuningan dan Almunium sambil
membawa karung. Ya kalo jaman sekarang sih lebih kenal di sebut
pemulung,hehehe... Setelah berhasil mengumpulkan barang-barang bekas di
karung gede Kami menjualnya di daerah
Brang bara. Pernah dalam satu hari Kami mendapat Rp.25.000 dari jualan barang
bekas itu, sungguh luar biasa senangnya mendapat duit dari hasil jerih payah
sendiri.
Pengalaman
pahit selama menjadi Pemulung yaitu pernah di teriakin maling... Saya masuk
halaman rumah orang tanpa ijin demi melihat kaleng oli. Saya mah cuek aja, karena saat itu masih kecil dan
tak tahu malu... masuk secara perlahan, nampak seseorang terlihat di dalam kaca
rumahnya kemudian pemilik rumah berteriak “Maling”... bukannya lari malah tetap
dengan melirik target yaitu “kaleng Oli” sangat beruntung karena rumah itu
berada di tengah-tengah hutan, siapa yang mau dengar?Teriakan orang itu, masa
iya monyet atau orang utan...bhahaha. “Maafkan Saya ya Tuhan, Engkau masih
sayang Hamba bukan?Tentu”.
Nah
dengan Bang Ope` Saya bisa mengolah suara vocal saya(pas-pasan banget), dia
sangat mahir memainkan gitar...sama seperti Rian dan Dedi (memang mereka di
Takdirkan menjadi keluarga pecinta gitar) di kala waktu kosong Kita melantunkan
lagu yang lagi Hits pada saat itu AdA Band dan Peterpan. Seni bergitar bang
ope` lebih ke petikan dan melody dahsyat. Itu yang masih terbayang dipikiran
saya saat ini.
“Diantara banyak teman bermain di kampung , Mereka adalah tokoh dimana Saya bisa menjadi Orang yang kuat dan tegar dalam segala hal pada saat itu”.
Masa
anak-anak adalah masa dimana Kita baru memulai dan menyusuri hidup ini, teman masa kecil adalah teman dimana kita tak
pernah berjabat tangan untuk berkenalan, namun teman masa kecil adalah mereka
yang mengenal kita lewat pelukan hangat.
Comments
Post a Comment