LUCIANO THE ADVENTURER MOGGI
Sebuah
Aretikel lawas yang ada di kliping Juve saya, tahun 2002/2003 di mana tahun itu
adalah masa-masa jaya Juventus. Sebuah tulisan dari Vincenzo Matrone seorang
wartawan dari Italia,menuliskan pandangannya tentang Moggi si Guru Transfer
Juventus sebelum terlibat dalam kasus penjebakan (Farsopolli). Berikut
tulisannya:
“Saya bukan
malaikat,tapi bukan juga setan”. Begitu suatu kali Luciano Moggi menjawab
kritik pers terhadap cara kepemimpinanya di Juventus. Maklum, dia dikenal
sebagai Direktur Umum Juventus serba bisa yang bisa mampu melakukan banyak hal
dalam satu kesempatan. Dia misalnya, aktif melakukan pembelian pemain untuk
Juventus,tapi juga masih punya waktu menegosiasikan pembelian pemain untuk
Lazio. Di lain waktu dia sibuk menangkis rumor miring menyangkut dirinya dan
Juventus, tapi masih bisa meluangkan waktu untuk menjadi konsultan bagi
kolega-koleganya.
Nama Moggi
muncul ke permukaan di era ’80-an ketika bekerja untuk Napoli. Jelas bukan
kebetulan jika semasa dia menjadi manajer Napoli dibawa terbang tinggi dan
meraih scudetto di zaman keemasan Maradona. Sebaliknya, adalah sebuah kebetulan
belaka jika di saat bersamaan Banca di Napoli, sponsor utama Napoli justru
bangkrut.
Kemudian
dia pindah ke AS Roma. Uniknya, dipekan pertama dia pindah dari Napoli.
Maradona kedapatan memakai doping. Kali pertama nama Maradona masuk dalam
daftar pemain yang menjalani tes antidoping. Semasa moggi masih di Napoli,
Maradona sama sekali tidak tersentuh proses pemeriksaan sampel urine itu.
Kebetulan? Entahlah...
Moggi
bertahan di Roma sampai tahun 1994. Suatu hari dia diminta Franco
Sensi,Presiden Roma, membeli Paolo Sosa dan Ciro Ferrara.Sukses. Tapi dia
membelinya bukan untuk Roma melainkan untuk Juventus! Awal mula rivalitas sarat
dendam bertajuk Sensi versus Moggi.
Sosok Moggi
memang kontroversial. Meski tak ada bukti valid soaltuduhan itu. Dipekan-pekan
terakhir musim lalu, Massimo Moratti yang khawatir bakal kehilangan gelar
berusaha mengontak Moggi. Dia gagal meski sudah melakukan semua jalur
komunikasi yang ada. Entahlah kebetulan atau tidak, Inter makin sering kalah, sementara
Juventus tak pernah kalah... Kebetulan?Entahlah (Vincenzo Matrone from
Italia).
Kita
mungkin sedikit bernostalgia tentang Moggi, tetapi sebuah kejadian itu pasti
menjadi sebuah cerita dan menjadi sebuah topik, sama seperti Artikel yang saya
dapat. Bagi sebagian besar Juventini
pasti merasa Moggi telah dijebak oleh Moratti cs. Karena apa? Moggi menolak
pinangan Inter saat itu dan itu jelas menjadi sebuah awal dari sebuah kasus di
tahun 2006. Sudahlah, yang berlalu biar menjadi kenangan...Moggi tetaplah
Moggi, bukan Dewa karena seseorang pasti ada di mana dia merasa jaya dan besar
tentunya saat dia berada di Juventus.
Ieri,Oggi,Domani Sempre Juve...
Comments
Post a Comment