Pria Berkumis itu Sexy

berkumis itu Macho
Judul diatas emang terkesan mendeskreditkan sih, masa cowok berkumis itu sexy? Tergantunglah men... judul diatas bisa aja ta ubah menjadi “Pria tak berkumis itu Sexy” tapi didalam sebuah kalimat ada kata "tak" itu kaya gimana yah? Kalo orang jawa bilangnya saru..hehehehe
Contoh set kalimatnya seperti ini  “Aku Lelaki yang jatuh cinta”  bandingkan dengan “Aku lelaki yang tak jatuh cinta” bahkan “Aku tak lelaki yang jatuh cinta -> menjurus ke galau deh,fyuuh...


Ehhmmm...Berhubung penulis lagi kumisan nih, makanya memposting tentang kumis, enggak tau kenapa yah tiba-tiba minggu ini pingin memelihara kumis. Bedewe udah satu minggu ini lho aku nggak nyukur kumis (cepat banget yah tumbuhnya), bukannya nggak ada alat pencukur tapi lagi nggak bersahabat sama dia karena lagi karatan..hehehe (nggaklah men)!


Kita fokus ke bahasan tentang kumis,  menurut pakar seksolog, pria dengan kumis lebat biasanya memiliki gairah seksual tinggi. Karena itukah banyak wanita yang mengidolakan pria berkumis? Nah lho... tau kan Johny Depp si bintang Hollywood itu,hehehe doi berkumis lho.
Namun selain dipuja-puja wanita  cowok berkumis ini mempunyai sisi buruk juga lho dimata mereka, contohnya kalau Pak Polisi yang berkumis(keliatan serem kan,pa lagi saat kita ditilang), habis itu cowok berkumis itu kliatan sembrono nggak mau urus diri dan keliatan tua. Yah wajar karena wanita mempunyai seleranya masing-masing.  Tapi tau nggak kalo “pria berkumis itu Jantan nan sexy” itu terlontar dari setiap pertanyaan  yang diberikan kepada wanita.


Yang menjadi pertanyaan sekarang, mengapa sebagian pria suka berkumis sedangkan sebagian tidak? Biasanya karena pengaruh lingkungan, adat istiadat dan kepercayaan bahkan gaya hidup. Misalnya di India, prianya lebih senang tampil berkumis, sedangkan di Arab kaum prianya lebih memilih memakai jenggot tanpa kumis. Seorang anak laki-laki yang ayahnya berkumis, kemungkinan besar ketika ia dewasa juga akan senang memakai kumis (hehehe bapakku dulu berkumis). Tapi kumis memang terkait dengan hormonal dan ras. Laki-laki dari ras kaukasoit, seperti India, Arab atau Eropa, memang cenderung memiliki kumis.
Menurut Dr Moeslan Saradhawarni, Sp OG MARS yang pakar seksolog itu, pria berkumis karena memiliki hormon androgen cukup banyak dibanding wanita. Ini yang membuat pria jadi maskulin. Dan kumis merupakan salah satu seks sekunder seperti halnya suara. Makanya suara pria lebih besar dari wanita. Tubuh pria lebih berotot dari wanita. Dan masih menurut Dr. Moeslan, pria berkumis lebat biasanya memang memiliki gairah seksual tinggi. “Tapi bukan dengan kemampuan seksnya lho. Keinginan tinggi bukan berarti kemauannya juga tinggi”.


Sekarang memang kembali ke pribadi masing-masing, mau dengan bergaya bagaimanapun yang penting eksis syukur-syukur jadi perhatian orang. Hehehe
Tapi menurut aku, lebih nyaman melihara kumis jangan terlalu tebal. Karena apa? Jika mengkonsumsi makanan pedas itu nggak enak banget men, karena nggak menutup kemungkinan bibirnya akan selalu pedas (pengaruh kepanjangan bulu hingga dibibir,hehehe) itu nggak enak banget swer ana zuzur~
Tapi dengan berkumis, secara tidak langsung bisa menambah kepercayaan diri, mungkin lucu atau nggk biasa aja tapi coba deh sekali aja panjangan kumis anda. Bagaimana respon kerabat anda? Apakah Anda bisa menghadapinya dengan santai atau bahkan malu. All it is your choice Guy’s
:)



SALAM

Comments

  1. kalau kumisnya kayak Hitler gitu keren gak bro?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah itu anda akan selalu dipandang oleh orang2 sekitar... Hitler yg gitu aja bisa dpt si Eva Braun yg cantik dan manis...Silahkan di coba,hehehe

      sblmnya mksh yah dah mampir di blog ane bro :)

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sejarah Kota Kelahiran

Memaknai Ramadhan dari Kampung Halaman (Momen Pemersatu)

Mental Juara Juventus sampai ke Malang